Rabu, 29 September 2010

ilmu budaya dasar

tugas ilmu budaya dasar

-->
Kebudayaan Sunda
Menurut pengamatan yang saya baca dari berbagai sumber , mengenai kebudayaan sunda, istilah Sunda sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu sund atau suddha yang artinya bersinar, terang, atau putih. Istilah sunda juga di kenal dalam bahasa Jawa kuno (Kawi) dan bahasa bali dan mempunyai arti sama yaitu bersih, suci , murni, air, tumpukan, pangkat ,dan waspada .

istilah sunda sendiri suka dirumuskan oleh orang-orang tertentu , salah satunya R.W. van Bemmelen. Menurut R.W. van Bemmelen seperti yang telah dikutip Edi S. Ekadjati, istilah Sunda adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menamai dataran bagian barat laut wilayah India Timur, sedangkan dataran bagian tenggara dinamai Sahul. Dataran Sunda dikelilingi oleh sistem Gunung Sunda yang melingkar (Circum-Sunda Mountain System) yang panjangnya sekira 7.000 km. Dataran Sunda itu terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian Utara.yang meliputi Kepulauan Filipina dan pulau-pulau karang sepanjang Lautan Fasifik bagian Barat serta bagian Selatan hingga Lembah Brahmaputra di Assam (India).

Di dalam kebudayaan sunda banyak berbagai istilah yang mempunyai arti tersendiri. Contohnya istilah saling asih saling asuh . yang mempunyai arti yaitu Saling asih adalah wujud dari komunikasi dan interaksi religius-sosial yang mengutamakan sapaan cinta kasih Tuhan dan merespons cinta kasih Tuhan itu melalui cinta kasih kepada sesama manusia. Dengan kata lain, saling asih itu adalah kualitas interaksi yang memegang teguh nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan. Semangat.ketuhanan dan kemanusiaan inilah yang kemudian melahirkan moralitas egaliter (persamaan) dalam masyarakat. Masyarakat saling asih mempunyai tradisi , tradisi masyarakat saling asih, manusia saling menghormati, tidak ada manusia yang dipandang tinggi atau rendah. sebab itu sangat menentang semangat ketuhanan dan semangat kemanusiaan. Menempattkan manusia pada kedudukan tinggi atau rendahnya merupakan praktek dari syirik sosial. Ketika ada manusia yang dianggap tinggi, berarti mendudukkan manusia sejajar dengan Tuhan dan jika mendudukan manusia pada kedudukan yang rendah, berarti mengangkat dirinya sejajar dengan Tuhan. Dalam masyarakat saling asih, mereka tidak mengenal istilah seperti itu, masyarakat itu didudukkan secara sejajar (egaliter) satu sama lainnya. Prisip egaliter ini kemudian melahirkan etos musyawarah, ta'awun (kerjasama) dan sikap untuk senantiasa bertindak
adil. Etos dan moralitas inilah yang menjadikan masyarakat teratur, dinamis dan harmonis.
Tradisi (budaya) saling asih ini sangat berperan dalam menyegarkan kembali manusia dari persaingan dirinya dalam masyarakat sehingga citra dirinya terangkat dan menemukan ketenangan. Ini menjadi salah satu sumber keteraturan, kedinamisan, dan keharmonisan bagi mereka  sebab manusia yang terasing dari masyarakatnya cenderung mengalami kegelisahan yang sering diikuti dengan kebingungan, penderitaan, dan ketegangan etis serta mendesak manusia untuk melakukan pelanggaran hak dan tanggung jawab sosial.

Dengan demikian, budaya saling asih, saling asah dan saling asuh tetap akan selalu relevan dalam menghadapi tantangan modernisasi. Melalui strategi budaya saling asih, saling asah saling asuh, manusia modern akan dapat dikembalikan citra dirinya sehingga akan terbatas dari kegelisahan, kebingungan, dan penderitaan serta ketegangan psikologis dan etis.

Sedangkan masyarakat saling asah adalah masyarakat yang saling mengembangkan diri sendiri untuk memperkaya pengetahuan dan teknologi. Tradisi saling asah melahirkan etos dan semangat ilmiah dalam masyarakat. Etos dan semangat ilmiah dalam masyarakat religius merupakan salah satu usaha untuk menciptakan otonomi dan kedisiplinan sehingga tidak memiliki ketergantungan terhadap yang lain karena tanpa tradisi iptek dan semangat.ilmiah suatu masyarakat akan mengalami ketergantungan sehingga mudah terekploitasi, tertindas, dan terjajah.

Saling asah adalah semangat interaksi untuk saling mengembangkan diri ke arah penguasaan dan penciptaan iptek sehingga masyarakat memiliki tingkat otonomi dan disiplin yang tinggi. Dan masih banyak istilah yang mempunyai arti baik dalam bahasa sunda itu sendiri

Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan suku bangsa di Indonesia yang berusia tua. Bahkan, dibandingkan dengan kebudayaan Jawa sekalipun, kebudayaan Sunda sendiri termasuk kebudayaan yang berusia relatif lebih tua, setidaknya dalam hal pengenalan terhadap budaya tulis. "Kegemilangan" kebudayaan Sunda di masa lalu, khususnya semasa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda, dalam perkembangannya kemudian seringkali dijadikan acuan dalam memetakan apa yang dinamakan kebudayaan Sunda.


Kebudayaan Sunda yang ideal pun sering dihubungkan sebagai kebudayaan raja-raja Sunda atau tokoh yang diidentikkan dengan raja Sunda. Dalam hubungan ini, jadilah sosok Prabu Siliwangi dijadikan sebagai tokoh panutan dan kebanggaan urang Sunda karena dimitoskan sebagai raja Sunda yang berhasil, sekaligus mampu memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya.

Dalam perkembangannya yang paling kontemporer, kebudayaan Sunda kini banyak mendapat gugatan kembali. Pertanyaan seputar eksistensi kebudayaan Sunda pun sering kali mencuat ke permukaan. Apakah kebudayaan Sunda masih ada? Kalau masih ada, siapakah pemiliknya? Pertanyaan seputar eksistensi kebudayaan Sunda yang tampaknya provokatif tersebut, bila dikaji dengan tenang sebenarnya merupakan pertanyaan yang wajar-wajar saja. Mengapa bisa seperti itu? Jawabannya sederhana, karena kebudayaan Sunda dalam kenyataannya saat ini memang seperti kehilangan ruhnya atau setidaknya tidak jelas arah dan tujuannya. Mau dibawa ke mana kebudayaan Sunda tersebut? Dan tidak tahu apa jawabnya .
Dalam kebudayaan sunda, atau tradisi sunda , banyak dikenal berbagai kerajinan khas sana , dari mulai alat musik, lagu lagunya , hingga tarian tarian yang murni berasal dari sunda. Lagu lagu khas sunda sangat dikenal dengan melodi nya yang merdu dan dapat mendamaikan hati setiap pendengarnya. Tarian nya juga tergolong tarian yang lumayan dikenal di masyarakat luar. Gabungan antara tarian khas daerah asli sunda dengan lagu lagu sunda, menghasilkan tarian yang pantas untuk di kenal oleh siapa saja, termaksud orang luar sekalipun.

Pada intinya, kebudayaan sunda, marupakan salah satu kebanggaan Negara Indonesia. Jadi kita sebagai warga Negara Indonesia diwajibkan untuk tetap bangga dan menjaga agar kebudayaan tetap ada. Bukan hanya kebudayaan sunda, malainkan kebudayaan lain yang ada di Indonesia.